Rg Bagus Warsono
Aku diantara kawan seperjuangan
tak ada persaingan dilaut
lepas sahabat kembali merangkul selamat
ikan dan cumi
pari dan tuna
jika beda
hanya ukuran hari ini
besok kita peroleh sama
rezeki perahu jiwamu
Indramayu, Juni 2015
Sabtu, 17 Desember 2016
Sekeranjang Ikan, Bersyukur Atas Nikmat Kau Berikan
Rg Bagus Warsono
Bersyukur atas nikmat Kau berikan
rezeki beraneka
malu aku sombong takabur
Kau memberi tanpa berkata
Kau sedekah tapi bersembunyi
Kau tak menghitung jumlah
malu aku sombong takabur
Indramayu, Juni 2015
Bersyukur atas nikmat Kau berikan
rezeki beraneka
malu aku sombong takabur
Kau memberi tanpa berkata
Kau sedekah tapi bersembunyi
Kau tak menghitung jumlah
malu aku sombong takabur
Indramayu, Juni 2015
Sekeranjang Ikan , Kau Penuhi Lambungmu dengan Ikan
Rg Bagus Warsono
Kau penuhi lambungmu dengan ikan
bidukku setengah air
agar tak tenggelam oleh percikan laju kapal mautmu
dan ikan terbang oleh kipas mesinmu
memenuhi geladak biduk kecil
oleng biduk tertiup agin
ombak kecil saja air megisi biduk
Segera balik kedaratann
Ikan sudah selambung biduk
Indramayu, Juni 2015
Kau penuhi lambungmu dengan ikan
bidukku setengah air
agar tak tenggelam oleh percikan laju kapal mautmu
dan ikan terbang oleh kipas mesinmu
memenuhi geladak biduk kecil
oleng biduk tertiup agin
ombak kecil saja air megisi biduk
Segera balik kedaratann
Ikan sudah selambung biduk
Indramayu, Juni 2015
Sekranjang Ikan : Debar Hati Melepas Kepergian
Rg Bagus Warsono
Debar hati melepas kepergian
bapak kita ke laut
tiada pesan meski perjalanan nyawa dipertaruhkan
pulang dan tidak pulang ke darat itu biasa
Hilang ditelan laut adalah doa
Rg Bagus Warsono,10-5-2015
Debar hati melepas kepergian
bapak kita ke laut
tiada pesan meski perjalanan nyawa dipertaruhkan
pulang dan tidak pulang ke darat itu biasa
Hilang ditelan laut adalah doa
Rg Bagus Warsono,10-5-2015
Sekeranjang Ikan , Arad dan Kursin Sama Saja
Rg Bagus Warsono
Arad dan Kursin sama saja
Aku perahu arad yang kecil bermesin kecil
Aku perahu kursin sepuluh badanmu bermesin ganda
bagi puluhan awak kapal di kursin
dan bagi beberapa awak di arad
Jika kau tiga bulan pulang
aku pagi pergi petang kembali
rejezi dibagi-bagi
kau kembali dengan sepikulan ikan
aku hanya menukar seekor ikan dengan sepiring nasi.
arad dan kursin sama saja
Rg Bagus Warsono,10-5-2015
Arad dan Kursin sama saja
Aku perahu arad yang kecil bermesin kecil
Aku perahu kursin sepuluh badanmu bermesin ganda
bagi puluhan awak kapal di kursin
dan bagi beberapa awak di arad
Jika kau tiga bulan pulang
aku pagi pergi petang kembali
rejezi dibagi-bagi
kau kembali dengan sepikulan ikan
aku hanya menukar seekor ikan dengan sepiring nasi.
arad dan kursin sama saja
Rg Bagus Warsono,10-5-2015
Sekeranjang Ikan, Kau Kehilangan Arah
Rg Bagus Warsono
Kau kehilangan arah
kompas yang basah
dan matahari tertutup awan
bintang petunjuk bergeser bulan
arus air memutar
pulau karang hilang
mercusuar tenggelam
katanya ini bukan aral pelintang
Tuhan melarang untuk tidak pulang
masih ada rezeki besar
ikanmu masih banyak belum diambil
Rg Bagus Warsono,10-5-2015
Kau kehilangan arah
kompas yang basah
dan matahari tertutup awan
bintang petunjuk bergeser bulan
arus air memutar
pulau karang hilang
mercusuar tenggelam
katanya ini bukan aral pelintang
Tuhan melarang untuk tidak pulang
masih ada rezeki besar
ikanmu masih banyak belum diambil
Rg Bagus Warsono,10-5-2015
Sekeranjang Ikan
Rg Bagus Warsono
Aku nahkodai sendiri kapalku
Aku nahkodai sendiri kapalku
kapiten terakhir
terus ketengah biru sampai lambung penuh tuna
dan kapiten disambut istri dan anakku dipantai pelelangan
Dengan solar sebulan bercampur keringat bidak kapal
berganti ikan
tarik jaringmu yang sobek oleh sirip cucut
menggelepak digeladag
jangan pancung kepalanya
Mari pulang
aku jurumudi sekaligus kapiten
lepaskan layar
tambah kecepatan mesin
jangan sampai ikan tak segar lagi sampai pantai
Indramayu, 11 September 2015 rgbagus warsono
Rg Bagus Warsono
Bahari
Bahari
Kita dilautan bebas singgah dipulau terlarang
Kau berlayar dalam bahari
Layar kita sama lebar
Indramayu, 11 September 2015 rgbagus warsono
Rg Bagus Warsono
Batik Nelayan
Hitam terkena matahari
Diahias batik bahari
Nelayan-nelayan negeri
Memiliki ciri batiknya senndiri
Rg Bagus Warsono
Aku nahkodai sendiri kapalku
Aku nahkodai sendiri kapalku
kapiten terakhir
terus ketengah biru sampai lambung penuh tuna
dan kapiten disambut istri dan anakku dipantai pelelangan
Dengan solar sebulan bercampur keringat bidak kapal
berganti ikan
tarik jaringmu yang sobek oleh sirip cucut
menggelepak digeladag
jangan pancung kepalanya
Mari pulang
aku jurumudi sekaligus kapiten
lepaskan layar
tambah kecepatan mesin
jangan sampai ikan tak segar lagi sampai pantai
Indramayu, 11 September 2015 rgbagus warsono
Rg Bagus Warsono
Bahari
Bahari
Kita dilautan bebas singgah dipulau terlarang
Kau berlayar dalam bahari
Layar kita sama lebar
Indramayu, 11 September 2015 rgbagus warsono
Rg Bagus Warsono
Batik Nelayan
Hitam terkena matahari
Diahias batik bahari
Nelayan-nelayan negeri
Memiliki ciri batiknya senndiri
Rg Bagus Warsono
Jumat, 16 Desember 2016
Temu Kecil Penyair Mancing dalam Time Friends With Nature , Sejenak Sahabat Bersama Alam
Temu kecil penyair 11-12-16 di Sanggar sastra Meronte Jaring Indramayu asuhan Rg Bagus Warsono hadir beberapa penyair nasional diantaranya Wardjito Soeharso, Salimi Ahmad, Wadie Maharief, Zaeni Boli, Dyah Setyawati, Nurochman Soedibyo YS, Eka Rs, Bayu Aji A .
Selasa, 29 November 2016
Kenapa tak seperti mercusuar
Kenapa tak seperti mercusuar
Menerangi diri sambil beramal
fisiknya mmemberi tanda
sudah dekat, jauh atau tersesat,
dan jalan pulang
di pantaiku
dan perahu layar sesekali mampir ke pulau
sekadar menghargai
Rg Bagus Warsono
Menerangi diri sambil beramal
fisiknya mmemberi tanda
sudah dekat, jauh atau tersesat,
dan jalan pulang
di pantaiku
dan perahu layar sesekali mampir ke pulau
sekadar menghargai
Rg Bagus Warsono
Indramayu, Juni 2015
Penyair Mancing 11 Desember 2016
Penyair Mancing 11 Desember 2016
Baca puisi Sekeranjang Ikan di perahu nelayan
dalam
Sehari Bersama Penyair Rg Bagus Warsono
Indramayu
Baca puisi Sekeranjang Ikan di perahu nelayan
dalam
Sehari Bersama Penyair Rg Bagus Warsono
Indramayu
Kalian
akan diajak memahami makna hidup ini, bagaimana nelayan mengatasi
permasalahannya sendiri dengan sabar membetulkan jaring yang sobek,
menambal labung kayu yang bocor, menukar ikannya dengan nasi dan rokok,
membayar hutangnya ketika memperoleh hasil , hutang tanpa agunan apa
pun, dan solidaritas diantara mereka berbagi ikan.
Hanya saja nelayan tidak dalam kemapuan industri. Kenyataan ikan mereka dibuat sarden, kulit ikan itu dibuat kerupuk dengan kemasan toko, tulang ikannya , sirip ikannya sampai jeroan lainnya dimanfaatkan orang lain menjadi bahan industri yang sangat menguntungkan. Sedang nelayan hanya gigit jari melihat semua itu.
Sebaliknya nelayan menjadi sasaran (konsumen) besar produk perusahaan industri benang nilon, tambang plastik, alat tangkap ikan (jaring), mesin perahu, sampai alat komunikasi yang nilainya tidak tanggung-tanggung hingga trilyunan rupiah!
Hanya saja nelayan tidak dalam kemapuan industri. Kenyataan ikan mereka dibuat sarden, kulit ikan itu dibuat kerupuk dengan kemasan toko, tulang ikannya , sirip ikannya sampai jeroan lainnya dimanfaatkan orang lain menjadi bahan industri yang sangat menguntungkan. Sedang nelayan hanya gigit jari melihat semua itu.
Sebaliknya nelayan menjadi sasaran (konsumen) besar produk perusahaan industri benang nilon, tambang plastik, alat tangkap ikan (jaring), mesin perahu, sampai alat komunikasi yang nilainya tidak tanggung-tanggung hingga trilyunan rupiah!
Lalu
apa hubungannya nelayan dengan penyair? Nelayan itu kuat dan sangat
percaya kepada Yang Maha Kuasa, dalam kontek hidup yang tak pasti. Ikan
atau pulang hampa. Dan penyair harus kuat seperti nelayan, yang
sama-sama memiliki penghasilan yang tak pasti. Ironisnya justru baru
saja karyanya dikritik sudah tidak enak badan. Justru kritik
menyehatkan, seperti nelayan telanjang dada di terik matahari di tengah
lautan.
Membaca
puisi di area terbuka tanpa mikrofun, tanpa tenda, tanpa penonton yang
undang, dan tanpa malu di depan lalu lalang orang kesibukan nelayan dan
masyarakat memiliki kesan tersendiri. Sebuah pengalaman yang tak dapat
dilupakan.
Dalam baca puisi di perahu kayu nanti akan dihadirkan Pembaca Puisi Terbaik yang dimiliki Indramayu O.K Hadini.
Penyair Mancing hanya diikuti 10 Penyair yang diundang. 10 Penyair Pinggiran yang memiliki jiwa sederhana karena kegiatannya sederhana.
Penyair Mancing hanya diikuti 10 Penyair yang diundang. 10 Penyair Pinggiran yang memiliki jiwa sederhana karena kegiatannya sederhana.
Penyair
Mancing, hanya kegiatan kecil yang tak berarti-apa-apa, namun demikian
pasti sukses, karena aku yang menggarapnya sendiri.
Tak Ada yang Berdesak
Tak Ada yang Berdesak
Kau saja yang merasa sempit
padahal badanmu kecil kurus
Ini samudra bung !
perahumu boleh berlayar kemana suka
atau ditambat sepanjang pantai
Kau saja yang merasa penat
karna lambung perahumu hanya air
Kau sempit di laut luas.
(rg bagus warsono, 2014)
Kau saja yang merasa sempit
padahal badanmu kecil kurus
Ini samudra bung !
perahumu boleh berlayar kemana suka
atau ditambat sepanjang pantai
Kau saja yang merasa penat
karna lambung perahumu hanya air
Kau sempit di laut luas.
(rg bagus warsono, 2014)
Biarkan damai
biarkan damai
dihati nelayan
jangan kau perbaiki perahu rusaknya
kau pindahkan rumah di komplek indah
kau servis mesin karatan
kau ganti bendera kumal
atau kau tawarkan air asinku
biarkan damai
Indramayu, Juni 2015
dihati nelayan
jangan kau perbaiki perahu rusaknya
kau pindahkan rumah di komplek indah
kau servis mesin karatan
kau ganti bendera kumal
atau kau tawarkan air asinku
biarkan damai
Indramayu, Juni 2015
Lengko
Sekali-kali penyair belajar hidup sengsara, agar memahami hidup ini,
kemewahan akan berujung kebangkrutan, kau dan aku makan nasi lengko,
masakan khas Indramayu, ternyata buatan istriku tetap nomor 1. Sekedar
persiapan penyair mancing,
Mangga
Hampir di semua sudut Indramayu ditanam pohon mangga. Maka tak ayal lagi
sejak doeloe Indramayu terkenal dengan sebutan Kota Mangga. Namun kini
banyak daerah lain di Indonesia dijumpai pohon mangga. Tentu rasa dan
aroma buah mangga di luar Indramayu tak se khas rasanya seperti mangga
Indramayu. Anda dapat mampir di kota tercinta Indramayu dikala musim
buah mangga dan menikmati rasanya yang nikmat itu. Setidaknya sajian ini
cukup untuk melepas tenggorokan menjadi segar.
Becak,
Jika Anda ke Indramayu, kini tak seperti doeloe. Jarang ditemui becak. Kini Indramayu bukan lagi kota berjubel becak.
Becak,
Becak berjajar menunggu penumpang, harap rezeki di hari ini, becak cemas hampa, dapur istri hanya air mendidih tanpa beras. Becak melayang, penumpang senang, keringat bercampur bayang sesuap nasi. Becak melaju kencang tanpa penumpang, gemerincing perut lapar , hanya sekilogram beras.Becak menanti , berrebut, dan kadang semrawut, becak digalang truk , dibuang laut. Duhai teman bukankah sama dengan kita makan untuk hidup ,betapa susahnya mendapatkan makan. Beri kesempatan rezeki, teman.
(Rg Bagus Warsono)
Becak,
Becak berjajar menunggu penumpang, harap rezeki di hari ini, becak cemas hampa, dapur istri hanya air mendidih tanpa beras. Becak melayang, penumpang senang, keringat bercampur bayang sesuap nasi. Becak melaju kencang tanpa penumpang, gemerincing perut lapar , hanya sekilogram beras.Becak menanti , berrebut, dan kadang semrawut, becak digalang truk , dibuang laut. Duhai teman bukankah sama dengan kita makan untuk hidup ,betapa susahnya mendapatkan makan. Beri kesempatan rezeki, teman.
(Rg Bagus Warsono)
Benua dalam petaku adalah air
Benua dalam petaku adalah air
ombak, badai, riak dan percik air
mandiku adalah angin
dingin, topan, dan beliung angin
aku merasa terhuyung didaratmu kawan
biarlah kami hanya di bibir pantai
ombak, badai, riak dan percik air
mandiku adalah angin
dingin, topan, dan beliung angin
aku merasa terhuyung didaratmu kawan
biarlah kami hanya di bibir pantai
Rg Bagus Warsono
Indramayu, Juni 2015
Indramayu, Juni 2015
Senin, 28 November 2016
sehari bersama penyair Rg Bagus Warsono
Dalam sehari bersama penyair Rg Bagus Warsono sambil membaca puisi
Sekeranjang Ikan di Penyair Mancing 11-12 Desember 2016 sambil
lihat-lihat aktifitas nelayan , seperti sajakku ini :
Lautmu lautku juga lautNya
Kau cari tuna
aku menjaring teri
kau jual tuna
aku beri teri tepung
atau dijemur kering
lautmu lautku juga
kau masak ‘gombyang tuna
aku bikin teri ‘sambalgoreng
lautmu lautku juga
Kita melaut
di lautNya
Lautmu lautku juga lautNya
Kau cari tuna
aku menjaring teri
kau jual tuna
aku beri teri tepung
atau dijemur kering
lautmu lautku juga
kau masak ‘gombyang tuna
aku bikin teri ‘sambalgoreng
lautmu lautku juga
Kita melaut
di lautNya
Karang Song Tempat Penyair Mancing
Di tempat dimana banyak kapal kayu rusak di situ banyak ikan.
Kita mancing bareng sambil baca puisi Sekeranjang Ikan. Seluruh pembaca puisi akan diunggah di youtube oleh kamerawan profesional.
hanya :10 penyair tua muda yang memiliki jiwa sederhana (karena tempat nya sangat sederhana/darurat) mendapat kehormatan diundang
dalam acara :
Penyair Mancing 11 Desember 2016
Baca puisi Sekeranjang Ikan di perahu nelayan
dalam
Sehari Bersama Penyair Rg Bagus Warsono
Indramayu
Kita mancing bareng sambil baca puisi Sekeranjang Ikan. Seluruh pembaca puisi akan diunggah di youtube oleh kamerawan profesional.
hanya :10 penyair tua muda yang memiliki jiwa sederhana (karena tempat nya sangat sederhana/darurat) mendapat kehormatan diundang
dalam acara :
Penyair Mancing 11 Desember 2016
Baca puisi Sekeranjang Ikan di perahu nelayan
dalam
Sehari Bersama Penyair Rg Bagus Warsono
Indramayu
Kehidupan Nelayan
Hanya saja nelayan tidak dalam kemapuan industri. Kenyataan ikan mereka
dibuat sarden, kulit ikan itu dibuat kerupuk dengan kemasan toko, tulang
ikannya , sirip ikannya sampai jeroan lainnya dimanfaatkan orang lain
menjadi bahan industri yang sangat menguntungkan. Sedang nelayan hanya
gigit jari melihat semua itu.
Sebaliknya nelayan menjadi sasaran (konsumen) besar produk perusahaan industri benang nilon, tambang plastik, alat tangkap ikan (jaring), mesin perahu, sampai alat komunikasi yang nilainya tidak tanggung-tanggung hingga trilyunan rupiah!
Sebaliknya nelayan menjadi sasaran (konsumen) besar produk perusahaan industri benang nilon, tambang plastik, alat tangkap ikan (jaring), mesin perahu, sampai alat komunikasi yang nilainya tidak tanggung-tanggung hingga trilyunan rupiah!
Arti kegiatan penyair mancing
Kalian akan diajak memahami makna hidup ini, bagaimana nelayan mengatasi
permasalahannya sendiri dengan sabar membetulkan jaring yang sobek,
menambal labung kayu yang bocor, menukar ikannya dengan nasi dan rokok,
membayar hutangnya ketika memperoleh hasil , hutang tanpa agunan apa
pun, dan solidaritas diantara mereka berbagi ikan.
Lalu apa hubungannya nelayan dengan penyair?
Lalu apa hubungannya nelayan dengan penyair? Nelayan itu kuat dan sangat
percaya kepada Yang Maha Kuasa, dalam kontek hidup yang tak pasti. Ikan
atau pulang hampa. Dan penyair harus kuat seperti nelayan, yang
sama-sama memiliki penghasilan yang tak pasti. Ironisnya justru baru
saja karyanya dikritik sudah tidak enak badan. Justru kritik
menyehatkan, seperti nelayan telanjang dada di terik matahari di tengah
lautan.
Rencana berikutnya
Suatu saat nanti penyair, akan diajak ke pulau Biawak , pulau yang
berada kurang lebih 40km dari pantai Indramayu. Di pulau itu terdapat
mersusuar tertua di Indonesia yang dibangun Belanda tahun 1700-an. Dan
yang lebih aneh lagi di pulau itu terdapat banyak biawak. Pulau itu kini
menjadi objek wisata. Sangat cocok untuk penyair baca puisi. Jika baca
puisi di pulau ini tentu yang mendengarkan adalah biawak-biawak penghuni
pulau ini.
Penyair Mancing hanya kegiatan refresing
Penyair Mancing hanya kegiatan refresing penyair khusus sahabatku, Ingin
rasanya mengajak semua sahabat tetapi keterbatasanku itu takut membuat
kecewa tamu. Tetapi secara bergiliran akan ada waktunya untuk bertemu.
Nusantara itu luas
Nusantara itu luas namun kadang sempit oleh hati yang sempit. Karena
tidak mengenal lautmu yang menjaga nusantaramu. Bahari yang luas beratus
nama laut dan selat, teluk dan semenanjung. Tetapi juga tak sebatas
mengenal peta, ternyata laut juga sahabat kita. Nelayan nusantara yang
gagah perkasa. Penulis suguhkan bagian dalamnya laut, ditengah lautan,
dan diantara sahabat nelayan.
Penyair Mancing adalah
Penyair Mancing adalah kegiatan kecil, keinginan agar puisi-puisiku
dalam antologi Sekeranjang Ikan dibaca oleh penyair hebat, aku memilih
10 penyair yang memiliki jiwa sederhana. Maklumlah gubuk reot sangarku
tak dapat menampung banyak penyair, Beruntung ada sahabat memberi 5
kamar untuk menginap. Jadilah ide kecil ini dapat dilaksanakan. Mungkin
satu dua penyair lain akan bertambah pada mendekati pelaksanaan. Kalau
mau tidur bersama di gubuk sanggarku.
Filosofi nelayan
Filosofi nelayan
Perahu beraneka ukuran dan warna, alat tangkap ikan bermacam cara , laut begitu luas, kayuh, mesin tempel atau perahu bermesin ganda, sama saja, semua pulang membawa ikan.
Sebuah filsofi nelayan: tak ada yang berebut di harta Allah. Begitu pula penyair/penulis , kita masing-masing, semua membawa rezekinya sendiri , begitu luas harta Allah.
Perahu beraneka ukuran dan warna, alat tangkap ikan bermacam cara , laut begitu luas, kayuh, mesin tempel atau perahu bermesin ganda, sama saja, semua pulang membawa ikan.
Sebuah filsofi nelayan: tak ada yang berebut di harta Allah. Begitu pula penyair/penulis , kita masing-masing, semua membawa rezekinya sendiri , begitu luas harta Allah.
pegiat puisi bisa bergabung di Penyair Mancing 11
Yang bisa dijangkau pulang pergi dengan sepeda motor, pegiat puisi bisa
bergabung di Penyair Mancing 11 Desember 2016, misalnya sekitar wilayah
III cirebon, Indramayu, kuningan Majalengka dan Subang juga Brebes.
silaturahmi kecil di sanggar kecil
Kita mulai dari kegiatan kecil, sebuah pertemuan kecil, kegiatan sastra
bertema alam Pertemuan Kecil Penyair Mancing, silaturahmi kecil di
sanggar kecil olehku penyair kecil.
Penyair Mancing 11 Desember 2016
Penyair Mancing 11 Desember 2016
Baca puisi Sekeranjang Ikan di perahu nelayan
dalam
Sehari Bersama Penyair Rg Bagus Warsono
Indramayu
Langganan:
Postingan (Atom)